We concern to health and safety

------------------

Senin, 24 Juni 2013

Detektor Sintilasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Radiasi mempunyai sifat tak berwarna, tak berasa, dan tak berbau. Karena radiasi tidak dapat dapat dirasakan maupun terlihat dengan panca indera manusia, maka untuk menentukan ada atau tidaknya suatu radiasi diperlukan suatu alat untuk mendeteksi dan mengukur radiasi baik itu intensitas, energi, kuantitas, ataupun energinya.
Detektor merupakan suatu alat yang sangat peka terhadap adanya radiasi, yang apabila terkena radiasi akan memberikan tanggapan (response) tertentu yang akan menjadi lebih mudah diamati. Detektor berguna sebagai alat untuk mengukur dan menentukan adanya radiasi. Salah satu jenis detektor yang dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi adalah detektor sintilasi.
Dengan adanya detektor yang mampu mendeteksi radiasi yang ada di sekitar kita, para pekerja radiasi tidak akan merasa takut dengan bekerja di sekitar daerah radiasi. Karena adanya intensitas atau aktivitas radiasi yang besar dapat terdeteksi secara cepat. Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai Detektor Sintilasi.
Proses sintilasi adalah terpecarnya sinar tampak ketika terjadi transisi elektron dari tingkat energi (orbit) yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah di dalam bahan penyerap. (Pusdiklat Batan, 2001).
Proses sintilasi akan terjadi bila terdapat kekosongan elektron pada orbit yang lebih dalam. Kekosongan tersebut dapat disebabkan karena lepasnya elektron dari ikatannya (proses ionisasi) atau loncatnya elektron ke lintasan yang lebih tinggi bila dikenai proses radiasi (proses eksitasi).
Detektor sintilasi selalu terdiri dari dua bagian, yakni bahan sintilasi dan photomultiplier. Bahan sintilator adalah bahan padat, cair, atau gas yang dapat menghasilkan cahaya sintilasi ketika dikenai radiasi pengion. Photomultiplier adalah alat yang digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan oleh bahan sintilator menjadi pulsa listrik.

Prinsip kerja dari detektor sintilasi adalah dengan mengubah radiasi pengion yang menumbuk bahan sintilator menjadi percikan cahaya. Jumlah percikan cahaya yang dihasilkan oleh bahan sintilator sangat sedikit, oleh karena itu percikan cahaya tersebut haruslah diperkuat dengan photo multiplier tube agar dapat dihasilkan pulsa/sinyal yang mampu dideteksi oleh detektor sintilasi. Cara kerjanya sebagai berikut : percikan cahaya yang diterima oleh PMT jumlahnya sedikit, kemudian diperkuat hingga didapatkan pulsa/sinyal yang mampu dideteksi sebagai keluarannya. Sinyal yang masuk ke PMT diperkuat hingga 106 kali.

Macam-macam detektor sintilasi
-       Detektor sintilasi Organik, contohnya : anthracene, stillbene, Xenon, Kripton
-       Detektor sintilasi Inorganik, contohnya : NaITl, CsI(Tl), CsI(Na)
sumber: http://anan-dk.blogspot.com/2011/11/detektor-sintilasi.html

0 komentar:

Posting Komentar